Simbol

Simbol

Doa Niat Shalat Sunnat Taubat dan Tata Caranya

Mengenai Shalat Taubat menganjurkan agar pada rakaat pertama membaca QS. Al Kaafiruun [109], lalu di rakaat kedua membaca QS. Al Ikhlash [112].

Mengenai waktu Shalat Taubat adalah kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk shalat. Mengenai jumlah rakaatnya adalah 2, 4 dan 6 rakaat dengan salam tiap dua rakaat.

Waktu-waktu yang haram untuk shalat :

“Tegakkanlah shalat shubuh kemudian berhentilah mengerjakan shalat, hinggamatahari terbit dan agak meninggi, karena terbitnya matahari pada waktu itu di antara dua tanduk setan, dan ketika itu [sebagian] orang-orang kafir [penyembah matahari] sujud kepada matahari, kemudian setelah itu kerjakankah sholat, karena sesungguhnya sholat pada waktu itu disaksikan dan dihadiri [oleh malaikat], hinggahilangnya bayang-bayang pada sebuah tombak, kemudian tahanlah diri dari mengerjakan sholat, karena saat itu neraka jahannam sedang dibakar, kemudian jika telah muncul bayang-bayang maka kerjakanlah sholat [sunnah] karena sesungguhnya sholat pada waktu itu disaksikan dan dihadiri [oleh malaikat], hingga engkau mengerjakan sholat ashar, kemudian berhentilah mengerjakan sholat sampai matahari benar-benar tenggelam, karena waktu itu tenggelamnya matahari diantara dua tanduk setan, dan pada saat itu orang-orang kafir [penyembah matahari] bersujud menyembah matahari. (Shahih, HR. Muslim)


Kesimpulan waktu-waktu yang haram untuk shalat adalah sbb. :
1. Pk. 06.00 - 07.00 WIB
2. Pk.11.30 - 12.00 WIB (Zhuhur)
3. Pk.17.30 - 18.00 WIB (Maghrib)

Berikut tatacara Shalat Taubat secara ringkas :

1. Berwudhu dengan sempurna.

2. Membaca niat Shalat Taubat :
"Ushollii sunnatat-taubati rok'ataini lillaahi ta'aalaa. Allaahu akbar."

Artinya :
Aku berniat shalat taubat dua raka'at karena Allah Ta'ala. Allaahu akbar.


3. Lakukan shalat seperti biasa, dengan penuh khusyu dan mata tetap terbuka. Pada rakaat pertama membaca QS. Al Kaafiruun [109] dan pada rakaat kedua membaca QS. Al Ikhlash [112].

4. Banyaklah berdoa mohon ampunan Allah saat bersujud.

Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.” (HR. Muslim no. 482, dari Abu Hurairah)

5. Salam.

Doa setelah Shalat Taubat :

Perbanyak Zikir : "Subhanallah wa bihamdih"

Rasulullah Sallallaahu 'Alaihi Wasallam  bersabda : “Barangsiapa mengucapkan 'subhanallah wabihamdih' seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)
"Subhanallah wa biham dih"

Artinya :
Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya
Dosa sebanyak buih di laut bisa diartikan sebagai dosa-dosa kecil yang sangat banyak. Namun dosa-dosa besar tetap ada, dan dosa-dosa besar itu hanya dapat dihapuskan dengan Taubatan Nasuha.

Perbanyak Istighfar :
"Astaghfirullaahal 'azhiim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih, (taubatan nasuuha), taubata 'abdin zhoolimin laa yamliku linafsihi dhorron wa laa naf'aa wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuro."

Artinya :
Aku memohon ampun kepada AllahYang Maha Agung, aku mengaku bahwa tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang hidup terus selalu terjaga. Aku memohon taubat kepada-Nya, (taubat yang sesungguhnya), taubat seorang hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai daya untuk berbuat mudhorot atau manfaat, untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti. 


"Robbanaa atmim lanaa nuurona waghfirlanaa, innaka 'alaa kulli syai-in qodiir". QS. At-Tahrim [66] : 8

Artinya :



Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Keterangan :
Setiap kali seorang hamba melakukan perbuatan dosa, Allah memberikan tanda noda hitam pada hatinya. Semakin banyak dia mengulangi perbuatan dosanya, maka akan semakin banyak noda hitam (penyakit hati) tersebut. Jika noda tersebut sudah menutupi hatinya maka cahaya Allah; berupa petunjuk, hidayah, dsb. akan sulit masuk ke dalam hati yang sudah tertutup noda tersebut.

Maka seorang hamba yang bertaubat, hendaknya berdoa agar diberikan cahaya bagi hatinya, lalu tidak mengulangi perbuatan dosanya lagi karena arti Taubat adalah; sadar, memohon ampunan Allah dan bertekad tidak mengulangi perbuatan dosanyanya (serta mengembalikan hak orang lain yang sekiranya dia ambil). Berikut sumbernya :




QS. Ali 'Imran [3] : 135
waalladziina idzaa fa 'aluu faahisyatan aw zholamuu anfusahum dzakaruullaaha fastaghfaruu lidzunuubihim wamay-yaghfirudz-dzunuuba illaallaahu walam yushirruu 'alaa maa fa 'aluu wahum ya'lamuun

[3:135] Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.


Apa ganjaran orang yang bertaubat ?


QS. Ali 'Imran [3] : 136
ulaa-ika jazaa-uhum maghfiratum-mir-rabbihim wajannaatun tajrii min tahtihaal-anhaaru khoolidiina fiihaa, wani'ma ajrul 'aamiliin.

[3:136] Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulahsebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.


Jadi ganjaran Allah bagi orang yang bertaubat adalah :
1. Ampunan Allah,
2. Surga (bisa diartikan surga di dunia dan di akherat, diselesaikan segala masalahnya),
3. Kekal di dalam surga,
4. Pahala yang terbaik (menambah timbangan kebaikan).


Perbanyak membaca istighfar...

Semoga bermanfaat...


Sumber :
http://10dosabesar.blogspot.com/2013/01/shalat-taubat-dan-doa-doanya-2.html

Doa Niat Shalat Sunnat Hajat dan Doanya

Hukum mengerjakan Shalat Hajat

Hukum mengerjakan shalat sunnat hajat adalah sunnat Mu’akkad, maksudnya yaitu sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi orang yang membutuhkannya. Seperti yang telah dijelaskan didalam firman Allah SWT yang artinya sebagai berikut :

“Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada ALLAH) dengan sabar dan sholat, karena sesungguhnya Allah bersama-sama dengan orang yang sabar (QS. Al Baqarah : 153)

Serta dalam firman – Nya dalam surat Yusuf ayat 87 yang artinya sebagai berikut :

“Dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, karena sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang kafir”

Di dalam hadist yang telah di riwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Abi Auf r.a juga menerangkan, bahwa Rasull SAW juga telah bersabda yang artinya sebagai berikut :

“Barang siapa yang mempunyai hajat (kebutuhan) kepada Allah atau kepada salah seorang dari anak Adam, hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat, kemudian hendaklah ia mengucapkan pujian kepada Allah dan mengucapkan shalawat kepada Nabi SAW, dan kemudian hendaklah berdoa.

Keutamaan Shalat Hajat



Seperti pada shalat shalat sunnat lainnya, shalat sunnat hajat ternyata juga memiliki keutamaan yang besar. Keutamaannya yaitu bagi orang yang selalu mengawali perbuatannya yang baik dengan mengerjakan shalat sunnat hajat terlebih dahulu maka ia akan mendapat balasan yang sangat besar, yaitu surge nya Allah SWT

Seperti yang telah diterangkan di dalam Hadist Nabi SAW, yang artinya ebaga berikut :

“…Bahwa Nabi SAW pernah berkata kepada Bilal, sesudah mengerjakan shalat Shubuh sebagaimana berikut :
“Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku amalan yang engkau kerjakan dalam Islam yang penuh dengan pengharapan karena aku mendengar suara sandalmu di depanku di syurga”. Bilal menjawab tidak pernah aku melakukan suatu perbuatan yang saya harapkan kebaikannya, melainkan pasti aku bersuci dahulu, baik saatnya malam hari atau siang hari. Sesudah aku bersuci aku melakukan shalat sebanyak yang dapat kulakukan”. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

Manfaat Shalat Hajat

Manfaat dari shalat hajat adalah untuk meminta kepada Allah agar apa yang kita inginkan atau apa yang kita hajatkan itu segera dikabulkan oleh-Nya atau menyingkirkan segala kesulitan yang kita hadapi. Seperti yang telah terangkan dalam hadist riwayat Imam Turmudzi dan Ibnu Majah di atas dan hadist yang artinya di bawah ini:

“Bahwa seorang buta datang kepada Rasul SAW lalu berkata : “ Wahai Rasul, mohonlah kepada Allah supaya mataku ini bisa melihat”. Sabdanya: “Atau aku biarkan engkau”. Orang itu berkata : Wahai Rasul, sesungguhnya aku menjadi susah karena kehilangan penglihatanku.”. Sabdanya : “Kalau begitu pergilah dan berwudhulah, kemudian shalatlah dua rakaat, lalu berdoalah : “Wahai Tuhanku sesungguhnya aku memohon kepada-Mu atas nama Nabiku Muhammad SAW, seorang Nabi yang menjadi rahmat.(katanya) : “Wahai Muhammad, sesungguhnya aku telah menghadapkan wajahku kepada Allah atas namamu agar Dia mengembalikan penglihatanku”. (Nabi berdoa):”Wahi Tuhanku,berilah dia pertolongan atas namaku jadikanlah aku penolong bagi diriku sendiri”.Orang itu kemudian pulang dan Allah menjadikan penglihatannya pulih”.

(HR.Imam Turmudzi, Nasa’I,Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Imam Hakim, yang bersumber dari Utsman bin Hunaif r.a, tetapi dalam riwayat Imam Turmudzi tidak disebut kata-kata “Kemudian Shalatlah dua rakaat”).

Jumlah Rakaat Shalat Hajat

Jumlah rakaat shalat sunnat hajat paling sedikit 2 rakaat dan yang paling banyak adalah dua belas rakaat. 

Waktu Shalat Hajat

Adapun waktu mengerjakannya dapat dikerjakan dimalam hari atau pun dikerjakan di siang hari.

Tata Cara Shalat Hajat

Sedangkan cara mengerjakannya itu pada dasarnya sama dengan shalat-shalat sunnat lainnya, hanya saja niatnya yang berbeda.
Bagi kalian yang masih kebingungan dalam melaksanakan sholat hajat ini, maka kami telah menyiapkan video tutorialnya dialamat ini www.youtube.com/watch?v=YDlgGRio6rk

Niat Shalat Hajat

Adapun lafazh niat shalat hajat itu adalah sebagai berikut :


“Ushalli sunnatal haajati rak’ataini lillahi ta’aalaa”. Allahu Akbar.
Artinya : “Saya berniat shalat sunnat hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala”. Allahu Akbar
Berdasarkan kesepakatan para Ahli Fiqih ( ittifaq Fuqoha' ), letak niat ada di dalam hati ( wajibnya ). Dan menurut Jumhur Fuqoha' ( mayoritas Ahli Fiqih ) kecuali Maliki, bahwa " pengucapan" niat dengan lisan hukumnya sunnah, hal ini karena membantu hati dalam merealisasikan niat tersebut. Agar pengucapan dan pelafalan itu membantu " daya ingat", sedangkan Maliki tidak memandangnya sunnah karena tidak manqul dari Nabi saw. (Sumber : mudarosahkajianfiqih.blogspot.com)
Alangkah baiknya , jika shalat sunnat hajat tidak cukup hanya dikerjakan satu kali saja, akan tetapi hendaknya dikerjakan sampai tiga kali atau bahkan sampai tujuh kali, tergantung penting dan tidaknya perkara hajat yang sedang dihadapi.

Doa Shalat Hajat

Setelah merampungkan shalat sunnat hajat, sebaiknya memperbanyak membaca dzikir terutama bacaan istighfar minimal 100 kali .


“Astagfirullahal ‘azhiima rabbi min kulli dzanbin-wa atuubu ilaih”.
Artinya : “Saya memohon ampunan kepada Allah Tuhan Yang Maha Agung, dari setiap dosa dan saya bertaubat kepada-Nya”.

Setelah Anda selesai membaca istighfar, selanjutnya membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW minimal 100 kali yaitu sebagaimana berikut :

“Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadin shalaatar ridhaa wardha ‘an ashhaabir ridhar ridhaa”.
Artinya:”Wahai Tuhanku limpahkanlah kesejahteraan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW kesejahteraan yang diridhai, dan ridhailah dari pada shahabat-shahabat beliau semuanya.”

Setelah membaca shalawat tersebut diatas, lalu membaca do’a sebagai berikut :

“Bismillahirrahmaanirrahiim. Laa ilaaha illallahul haliimul kariim. Subhaanallahi rabbil ‘asryil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. As-aluka muujibati rahmatika wa ‘azaa-ima maghfiratika wal ‘ishmata min kulli dzanbin wal ghaniimata min kulli birrin was salaamata min kulli itsmin laa tada’lii dzanban illaa-ghafartahuu walaa hamman illaa farrajtahu walaa haajatan hiya laka ridhan illaa qadhaitaha yaa arhamar raahimiin”.
Artinya : “ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Pemurah. Maha Suci Allah Tuhan pemelihara ‘Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah saru sekalian alam. Saya memohon kepada-Mu sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu, mendapatkan perlindungan dari tiap-tiap dosa dan mendapat keuntungan dari tiap-tiap kebajikan serta selamat dari tiap-tiap perbuatan dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku kecuali Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan kecuali Engkau beri jalan keluar dan tidak pula sesuatu hajat yang Engkau ridhai kecuali Engkau kabulkan. Wahai Dzat Yang Paling Belas Kasih di antara semua yang belas kasih”.

Setelah kita menyampaikan permintaan atau permohnan kita kepada Allah , dengan penuh kekhusyu’an sambil bersujud, serta memperbanyak :

“Laa ilaaha illaa anta subhaanaka inni kuntu minazh zhaalimiin”
Artinya : “Tiada tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini adalah dari golongan orang-orang yang berbuat aniaya.”

Doa Niat Shalat Sunnat Istikharah dan Tata Cara Lengkap

Shalat Istikharah

Merupakan shalat sunnat yang dilaksanakan untuk meminta atau memohon petunjuk kepada Allah SWT untuk menentukan pilihan yang paling baik antara dua hal atau lebih . Shalat ist menghilangkan keragu-raguan / kegundahan dalam hati agar nantinya tidak kecewa di kemudian hari.

Contohnya yaitu bila kita bingung memilih salah satu diantara beberapa pekerjaan yang sangat bagus dan sama-sama kita dapat atau mampu mengerjakannya. Kita disunahkan untuk mengerjakan shalat istikharah untuk mengambil keputusan tersebut. 

Atau

Untuk menentukan salah satu di antara dua gadis atau pemuda yang sama-sama memiliki kepribadian, sifat, maupun fisik yang baik dan kita cintai. Dengan shalat istikharah insyaallah Alah akan memberikan petunjuk yang mana yang paling baik untuk menjadi pendamping hidup kita, dan lain sebagainya.

Hukum Shalat Sunnat Istikharah

Hukum mengerjakan Shalat Istikharah yaitu sunnat Mu’akkad, yaitu sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, di kala kita sangat membutuhkan petunjuk atau hidayah dari Allah SWT untuk menentukan pilihan yang paling baik dan paling besar maslahahnya. Termasuk dalam hal perjodohan, pekerjaan atau pun urusan urusan lainnya. Sebagaimana di dalam sabda Nabi Muhammad SAW yang memiliki arti :

“Tidak akan kecewa orang yang mau (mengerjakan shalat) Istikharah, dan tidak akan menyesal orang yang suka bermusyawarah serta tidak akan melarat orang yang suka berhemat (sederhana)”. (HR.Imam Thabrani)

Manfaat Shalat Istikharah

Shalat istikhara meman memiliki banyak manfaat, selain bermanfaat untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT sebagai rasa taqarrub kepada-Nya. Shalat Istikharah juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa keragu-raguan dan kebingungan dalam menentukan sebuah pilihan yang paling baik dan paling bagus, baik menurut pandangan hukum maupun agama, agar tidak kecewa atau menyesal di kemudian hari. Shalat ini sudah sepantasnya kita laksanakan apabila hati merasa gundah gulana atau ragu ragu terhadap sebuah pilihan.

Bilangan Rakaat Shalat Istikharah

Shalat sunnat Istikharah dikerjakan sebanyak dua rakaat.

Waktu Shalat Istikharah

Waktu mengerjakan shalat istikharah tidak ditentukan, sehingga dapat dikerjakan kapan saja, baik siang maupun malam. Akan tetapi waktu yang paling utama untuk  mengerjakan shalat istikharah adalah malam hari seperti shalat Tahajjud, yang dikerjakan pada sepertiga malam yang terakhir.

Tata Cara Shalat Istikharah

Bagi Anda yang masih kebingungan bagaimana cara mengerjakan shalat istikharah. Maka kami telah membuatkan video tutorialnya disini. Silahkan Klik http://www.youtube.com/watch?v=YDlgGRio6rk
Adapun cara mengerjakannya adalah sama sebagaimana shalat-shalat sunnat yang lainnya, hanya saja niatnya yang berbeda. Dan lafazh niat shalat sunnat Istikharah itu adalah sebagaimana berikut :


Ushalli sunnatal istikhaarati rak’ataini lillaahi ta’aalaa’. Allahu Akbar.
Artinya : Saya berniat shalat sunnat Istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.
ALLAHU AKBAR.
Berdasarkan kesepakatan para Ahli Fiqih ( ittifaq Fuqoha' ), letak niat ada di dalam hati ( wajibnya ). Dan menurut Jumhur Fuqoha' ( mayoritas Ahli Fiqih ) kecuali Maliki, bahwa " pengucapan" niat dengan lisan hukumnya sunnah, hal ini karena membantu hati dalam merealisasikan niat tersebut. Agar pengucapan dan pelafalan itu membantu " daya ingat", sedangkan Maliki tidak memandangnya sunnah karena tidak manqul dari Nabi saw. (Sumber : mudarosahkajianfiqih.blogspot.com)

Bacaan Surat Shalat Istikharah

Tidak ada dalil yang menjelaskan mengenai surat apa saja yang harus dibaca ketik shalat sunnat istikharah. Sehingga, kita dapat membaca surat pa saja yang kita hafal.

Doa Setelah Shalat Istikharah

Apabila kita telah menyelesaikan shalat sunnat Istikharah alangkah baiknya jika kita memperbanyak dzikir kepada Allah SWT, dengan memperbanyak membaca istighfar, shalawat atas Nabi Muhammad SAW, tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Tujuanya yaitu supaya mendapat petunjuk dan hidayah dari ALLAH SWT segera mungkin tentang apa yang sedang kita hadapi. Setelah itu baru kita ahiri dengan membaca doa sebagai berikut : 



Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan [yang tepat] kepada Engkau dengan ilmu [yang ada pada]-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu [untuk menyelesaikan urusanku] dengan kodrat-Mu.
Dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.
Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih buruk untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih buruk pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.

Semoga bermanfaat....

Doa Niat Shalat Sunnat Tahajjud dan Tata Caranya

 Shalat tahajjud

Adalah shalat sunnat yang dikerjakan pada waktu malam hari , tepatnya yaitu sesudah shalat isya sampai terbitnya fajar. Shalat tahajjud harus dilakukan sesudah tidur, walaupun tidurnya hanya sesaat.

Hukum dari shalat sunnat tahajjud adalah sunnah muakkad. Yaitu sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada para umatnya untuk senantiasa mengeerjakan shalat tahajjud. Karena di dalam shalat tahajjud itu memiliki keutamaan dan keistimewaan yang teramat banyak. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah SWT di dalam firman-NYA yang artinya sebagai berikut :

“Dan pada sebagian malam hari bersembayang tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu , mudah mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” 

Dan juga sabda Rasulullah SAW :

“ Kerjakan lah shalat malam karena shalat malam itu kebiasaan orang orang shaleh sebelum kamu dahulu. Juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kalian kepada Tuhanmu , juga sebagai penebus segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan penyakit dari badan” (HR Imam Tarmidzi dan Ahmad)

Keutamaan shalat tahajjud

Beberapa keutamaan dari shalat tahajjud adalah sebagai berikut :

  • Bagi orang yang mau mengerjakan shalat tahajjud ia akan mendapat pahala shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada sabda Nabi SAW yang artinya :

“ Rasulullah pernah ditanya : “Shalat apakah yang paling utama setelah shalat fardhu ?”. Sabdanya: “Shlat tengah malam (laili) “ (HR Jama’ah kecuali Imam Bukhari yang bersumber dari Abu Hurairah ra)

  • Akan menjadi orang yang paling dekat dengan Allah SWT sebagaimana yang telah diterangkan dalam sabda Nabi SAW yang artinya :

“Allah paling dekat dengan hambanya yang pada akhir pertengahan malam. Oleh karena itu jika kamu sanggup untuk menjadi orang yang mengingat Allah pada saat itu , maka kerjakanlah.” (HR Imam Tarmidzi dari ‘Amr bin ‘Abdah ra )

  • Akan menjadi orang yang selalu dicintai oleh Allah SWT
  • Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Manfaat shalat tahajjud

Adapun manfaat shalat tahajjud bagi orang orang yang mengerjakannya adalah sebagai berikut :

  • Akan menjadikan memiliki sifat rendah hati. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya,

“Dan Hamba hmba tuhan yang maha penyayang itu (adalah) orang orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang orang orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka”.

  • Akan menjadikan pelakunya sebagai seorang yang selalu mensyukuri nikamat Allah SWT. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadits Nabi SAW yang artinya :

“Sungguh Rasulullah SAW berdiri dan shalat hingga kedua telapak kakinya atau kedua betisnya bengkok. Maka jawabnya :Bukankah aku ini seorang hamba yang banyak bersyukur”. (HR Jama’ah kecuali Imam Abu Dawud yang bersumber dari Mughirah bin Sya’bah ra)

  • Dapat melepaskan simbulgodaan syaitan (mengusir syaitan) serta menjadikan badan segar dan penuh semangat.

Waktu shalat tahajjud

Shalat tahajjud dikerjakan pada waktu malam hari setelah shalat isya sampai terbit fajar ( masuknya shalat subuh) . Namun sepanjang malam itu terdapat bagian bagian dari malam yang sangat mustajab , malam yang sangat utama untuk mengerjakan shalat tahajjud yaitu kira kira dari pukul 01.00 ampai terbitnya fajar ( masuknya waktu shalat subuh ) . Sebagaiman sabda Rasulullah SAW dalam sabdanya yang artinya :

“Tuhan kami turun ke dunia , ketika tinggal sepertiga malam terakhir , kemudian berfirman : “ Siapa yang berdoa kepada-Ku pasti Aku kabulkan, siapa yang meminta pasti aku beri, siapa yang memohon ampun pasti Aku ampuni, sampai terbit fajar “

Yang dimaksud turun ke langit dunia itu adalah permintaan allah SWT dalam mengabulkan permohonan orang yang suka bangun malam dan mengerjakan shalat tahajjud serta memohon apa yang dihajatkan, adalah sangat diperhatikan dan mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

Bilangan atau jumlah rakaat shalat tahajjud.

Jumlah rakaat atau bilangan rakaat shalat tahajjud itu sekurang kurangnya dua rakaat dan sebanyak banyaknya tidak terbatas. 

Tatacara shalat tahajjud

Tata cara mengerjakan shalat sunnat tahajjud itu pada dasarnya sam saja halnya mengerjakan shalat shalat sunnat lainnya. Perbedaannya hanya terdapat pada lafadz niatnya saja.

Lafadz niat shalat tahajjud

Berdasarkan kesepakatan para Ahli Fiqih ( ittifaq Fuqoha' ), letak niat ada di dalam hati ( wajibnya ). Dan menurut Jumhur Fuqoha' ( mayoritas Ahli Fiqih ) kecuali Maliki, bahwa " pengucapan" niat dengan lisan hukumnya sunnah, hal ini karena membantu hati dalam merealisasikan niat tersebut. Agar pengucapan dan pelafalan itu membantu " daya ingat", sedangkan Maliki tidak memandangnya sunnah karena tidak manqul dari Nabi saw. (Sumber : mudarosahkajianfiqih.blogspot.com)

Doa shalat tahajjud





Semoga bermanfaat...

Sumber : http://ceramahustadmp3.blogspot.com/2014/08/tata-cara-shalat-istikharah-dan-doanya.html

Doa Niat Shalat Sunnat Witir Beserta Tata Cara Lengkap

adalah shalat sunnat yang dekerjakan pada malam hari dengan jumlah rakaat ganjil. Adapun hokum mengerjakannya adalah sunnat muakkad. Artinya shalat sunnat yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT. Sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam hadits Nabi SAW yang di riwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Imam Tarmidzi yang artinya :

“ Sesungguhnya Allah itu satu (ganjil). Dia suka akan sesuatu yang ganjil (shalat witir) , maka dari itu , shalat witirlah kamu wahai ahli Quran “

Waktu dan bilangan shalat witir

  • Waktu shalat witir

Sebagaimana besar para ulama telah sepakat bahwa waktu mengerjakan shalat witir itu adalah setelah shalat isya sampai terbitnya fajar (sebelum masuknya waktu shalat subuh.

Sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya :

“ setiap malam Nabi SAW shalat witir, kadang kadan permulaan hari , pada tengah malam, dan pada akhir malam , witirnya berakhir pada waktu sahur.” ( HR Jama’ah yang bersumber dari ‘aisyah ra ) 

Berdasarkan sabda Rasulullah SAW diatas terebut maka jelaslah bawawa waktu mengerjkan shalat witir itu adalah sesudah shlat isya sampai terbitnya fajar. Namun, bagi orang yang tidak biasa bangun pada tengah malam , mka shalat sunnat wittir itu utamanya dilaksanakan pada awal malam. Dan yang lebih utamanya lagi jika shalat witir itu dikerjakan setelah shalat malam , karena shalat witir itu sebagai penutup atau penyempurna shalat sunnat malam ( Qiyamul Laili ) baik setelah mengerjakan shalat tarawih maupun shalat Tahajjud.

Sebagaimana yang telah diterangkan di dalam hadits Nabi SAW yang artinya sebagai berikut : 

“ siapa saja di antara kamu yang khawatir tidak bisa bangun pada akhir malam, hendaklah ia shalat witir, kemudian tikdur. Dan barang siapa yang percaya akan dapat bangun pada akhir malam, hendaklah ia shalat witir pada akhir malam itu, karena shalat witir pada akhir malam itu disaksikan dan demikian itu lebih utama.” ( HR Imam Ahmad, Muslim, Tarmidzi dan Ibnu Majjahdari shabat Jabir ra )

  • Bilangan rakaat shalat witir

Adapun bilangan rakaat shalat witir itu sedkitnya adalah satu rakaat dan sebanyak banyaknya adalah sebelas rakaat. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadits Nabi SAW yang artinya :

“ Adalah Rasulullah SAW biasa melakukan shalat 11 rakaat antara waktu setelah shalat isya sampai terbit fajar . Beliau salam setiap dua rakaat dan shalat witir 1 rakaat…” (HR Jamaah kecuali Imam Tarmidzi dari Aisyah ra )

Shalat witir dapat dikerjakan 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, atau 9 rakaat dengan sekali salam. Sebagaimana yang telah diterangkan Nabi SAW yang artinya :

“Rasulullah SAW shalat witir 3 rakaat tanpa memisahkan antara rakaat rakaat tersebut.” (HR Imam Ahmad dari Aisyah)

Dan juga Nabi SAW yang artinya :

“ Jangan kamu shalat witir dengan 3 rakaat, tetapi shalat witirah kamu dengan 5 rakaat atau tujuh rakaat dan jangan kamu menyamakan dengan shalat maghrib”(HR Imam Daruquthni dengan sanad yang baik , dia berkata : “semua sanadnya terpercaya” , yang bersumber dari Abu Hurairah)

Adapun shalat witir 3 rakaat yang dilarang adalah shalat witir yang menyerupai shalat maghrib , yaitu memakai duduk tahiyyat awal. Sebagaimana yang telah diterangkan didalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad diatas tersebut, diamana Rasulullah SAW mengerjakannya tanpa memsahkan rakaat rakaatnya . Shalat witir tiga rakaat yang tidak menyerupai shalat Maghrib adalah tidak memakai dduk Tahiyyat awal.

Sedangkan pada shalat witir witir 7 rakaat , duduk Tahiyyat awalnya hanya dilakukan pada rakaat ke enam. Dan pada shalat witir 9 rakaat , duduk tahiyyat awal hanya dilakukan pada rakaat yang ke delapan.

Tatacara Shalat Wtir 

Tata cara mengerjakan shalat witir itu pada dasarnya sama dengan shalat shalat sunnat lain , hanya saja ada sedikit perbedaannya yaitu dalam niat. Apabila shalat witir itu dikerjakan dalam beberapa rakaat, maka sebaiknya dikerjakan tiap tiap dua rakaat satu kali salam dan yang terakhir satu rakaat .

Lafadz niat shalat witir

Berdasarkan kesepakatan para Ahli Fiqih ( ittifaq Fuqoha' ), letak niat ada di dalam hati ( wajibnya ). Dan menurut Jumhur Fuqoha' ( mayoritas Ahli Fiqih ) kecuali Maliki, bahwa " pengucapan" niat dengan lisan hukumnya sunnah, hal ini karena membantu hati dalam merealisasikan niat tersebut. Agar pengucapan dan pelafalan itu membantu " daya ingat", sedangkan Maliki tidak memandangnya sunnah karena tidak manqul dari Nabi saw. (Sumber : mudarosahkajianfiqih.blogspot.com)
  • Jika 2 rakaat :

USHALLII SUNNATAL WITRI RAK'ATAINI LILLAAHITA' AALAA.
Artinya: . "Aku (niat) shalat sunat witir 2 rakaat, karma Allah Ta'alar

  • Jika 3 rakaat :
USHALLn SUNNATAL WITRI TSALAATSA RAKA'AATIN LILLAAHI TA'AALAA,
Artinya: "Aku (niat), shalat sunat witir 3 rakaat, karena Allah Ta'ala."

Keutamaan shalat witir dan shalat witir

Orang orang yang mengerjakan shalat tarawih dan witir dengan ikhlas semata mata karena iman kepada Allah SWT dan mengharap ridho-Nya , maka ia akan mendapatkan beberapa keutamaan dan pahala yang sangat besar sekali dari Allah SWT. Karna dalam shalat sunnat tarawih dan witir itu tersimpan dalam beberapa keutamaan dan pahala yang sangat besar , diantaranya sebagaimana yang telah diterangkan dalam sabda Rasulullah SAW yang artinya :
“ Sesungguhnya Allah Azza Wa jalla mewajibkan puasa ramadhan dan aku menyunahkan shalat (malam) pada bulan ramadhan (Shalat Tarawih). Oleh karena itu, siapa yang berpuasa dan melakaukan shalat malam karena iman dan mengharapkan keridhaan Allah, maka ia akan bersih dari segala dosanya sebagaimana pada waktu ia dilahirkan oleh ibuny.” (HR Imam Ahmad, Nasai dan Ibnu Majjah dari Adur Rahman bin Auf)


Semoga bermanfaat...
Sumber :
http://ceramahustadmp3.blogspot.com/2014/08/tata-cara-shalat-witir.html

Doa Keluar Masuk Rumah Lengkap

DOA KELUAR RUMAH DAN MASUK RUMAH



Ilustrasi : Keluar/Masuk Rumah


  • Doa Keluar Rumah
بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه

"Bismilaahi tawakkaltu 'alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahi"

Artinya :
Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja


  • Doa Masuk Rumah

بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا ، وَعَلَى اللهِ رَبَّنَا تَوَكَّلْنَا 

"Bismillahi walajnaa wa bismillahi kharajnaa wa-alallaahi rabbina tawak-kalnaa"

Artinya :
Dengan nama Allah kami masuk rumah, dengan nama Allah aku keluar rumah, serta kepada-Nya aku berserah diri



Semoga bermanfaat...